Jumat, Agustus 20, 2010
GBP-USD : Menuju Target 1.5450 - 1.5330.
Dari gambar chart H4 diatas kita dapat melihat formasi "Symmetris Triangle" dimana titik harga 1.5679 menjadi resistance dan titik harga 1.5514 menjadi support. Saat ini harga berada di jalur netral 1.5600 (ditengah-tengah triangle).
Pada chart Weekly, seperti yang kita ketahui penutupan candle minggu lalu berbentuk "Bearish Engulfing Pattern". Hal ini yang memberatkan saya untuk mengambil keputusan melanjutkan bearish target di area : 1.5450 - 1.5330.
Namun jika break diatas 1.5679 maka GBP-USD memungkinkan kembali naik ke level 1.5880 sebelum menuju 1.6000an.
Selasa, Agustus 17, 2010
Senin, Agustus 09, 2010
GBP-USD
Trend penurunan dapat dimulai apabila bergerak di bawah 1.5930, menuju target adalah 1.5800 - 1.5670. Namun apabila harga bergerak diatas 1.6015 maka kenaikan lanjutan akan terjadi menuju area 1.6060 - 1.6150.
Selasa, Juli 27, 2010
Jumat, Juli 23, 2010
Rabu, Juli 21, 2010
EUR-USD Ellliot Wave H4
Selasa, Juli 20, 2010
EUR-USD Ellliot Wave H4
Senin, Juli 19, 2010
EUR-USD
Senin, Juli 12, 2010
EUR-USD
Jumat, Juni 25, 2010
GBP-USD
Rabu, Juni 23, 2010
GBP-USD
Selasa, Juni 22, 2010
GBP-USD
Senin, Juni 21, 2010
EUR-USD
EURUSD tidak membuat pergerakan signifikan pada hari Jumat. bias adalah netral dalam jangka terdekat tapi kita masih dalam tahap koreksi bullish terutama jika harga mampu bergerak secara konsisten di atas area penargetan 1.2470.
Range Hari ini 1.2450 - 1.2350. Break dibawah 1.2350 dapat menuju 1.2210 -1.2150.
Strategi : Sell 1.2450 - 1.2490 TP. 1.2350
Range Hari ini 1.2450 - 1.2350. Break dibawah 1.2350 dapat menuju 1.2210 -1.2150.
Strategi : Sell 1.2450 - 1.2490 TP. 1.2350
Minggu, Mei 23, 2010
Reverse Head & Shoulder
Double Top
Double Bottom
Pola Double Bottom terbentuk setelah Downtrend panjang, namun tidak sempat menembus level support terendah dan kembali bergerak naik, kemudian turun lagi sampai level support terendah dan langsung berbalik arak menjadi naik.
Strategi :
Buy setelah melewati level Neck Line
Berikut ini adalah daftar pola yang akan kita pelajari:
Head & Shoulder
Pola Head & Shoulder umumnya dianggap sebagai pola pembalikan yang terjadi setelah uptrend yang cukup kuat membentuk puncak kecil kemudian diikuti puncak besar dan diakhiri puncak kecil kembali, lalu membentuk trend baru yaitu Downtrend.
Kelebihan pola ini adalah kita dapat menentukan target dengan jarak puncak besar yang terbentuk.
Strategi :
Sell di Neck Line ketika harga telah kembali turun dari pembentukan Head & Shoulder.
Kelebihan pola ini adalah kita dapat menentukan target dengan jarak puncak besar yang terbentuk.
Strategi :
Sell di Neck Line ketika harga telah kembali turun dari pembentukan Head & Shoulder.
Berikut ini adalah daftar pola yang akan kita pelajari:
- Symmetrical Triangles
- Ascending Triangles
- Descending Triangles
- Double Top
- Double Bottom
- Reverse Head and Shoulders
Descending Triangle
Ascending Triangles
Ascending Triangle
Pola ini merupakan variasi dari Symmetrical Triangle yang membentuk segitiga, Prinsip kerjanya sama yang membedakan adalah pada pola ini harga tertinggi bisa saja selalu sama sedangkan harga terendah yang baru selalu lebih tinggi dari harga terendah sebelumnya.
Strategi :
Pola ini merupakan variasi dari Symmetrical Triangle yang membentuk segitiga, Prinsip kerjanya sama yang membedakan adalah pada pola ini harga tertinggi bisa saja selalu sama sedangkan harga terendah yang baru selalu lebih tinggi dari harga terendah sebelumnya.
Strategi :
Berikut ini adalah daftar pola yang akan kita pelajari:
Symmetrical Triangle
Symmetrical Triangle
Strategi :
Pola ini mempunyai bentuk Segitiga Simetris, pembentukan tersebut menandakan bahwa pelaku pasar sedang kebingungan menentukan harga selanjutnya, karena jumlah penawaran hampir sama dengan harga permintaan. Tanda pembentukan pola ini adalah harga semakin mengerucut ke samping. Sampai akhirnya pelaku pasar dapat menentukan kemana arah selanjutnya akan bergerak, dan tentunya akan memulai sebuah trend baru.
Strategi :
Berikut ini adalah daftar pola yang akan kita pelajari:
- Ascending Triangles
- Descending Triangles
- Double Top
- Double Bottom
- Head and Shoulders
- Reverse Head and Shoulders
Pola Chart
Pada pelajaran kali ini, kita akan belajar dasar formasi dan pola chart. Ketika Anda mengidentifikasi dengan benar, maka akan menuntun Anda kepada breakout yang besar atau “ledakan” dalam hal ini.
Ingat, tujuan utama kita adalah untuk mengenali pergerakan besar sebelum hal itu sendir iterjadi sehingga kita dapat membuka posisi sedari awal dan mengumpulkan banyak uang!!! Formasi chart akan sangat membantu kita untuk mengenali kondisi dimana akan terjadi breakout pada market.
Berikut ini adalah daftar pola yang akan kita pelajari:
- Symmetrical Triangles
- Ascending Triangles
- Descending Triangles
- Double Top
- Double Bottom
- Head and Shoulders
- Reverse Head and Shoulders
Sabtu, April 24, 2010
Indikator - Indikator Teknikal
Secara garis besar ada 3 jenis indikator yaitu:
1. Price Momentum Indicator (Oscillator) : Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah.
2. Trend Following Indicator : Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
3. Volatility Indicator : Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan terendah.
Nama indikator teknikal juga banyak yang sama dengan nama penemunya. Sebagai contoh indikator bernama Bollinger Bands, diciptakan oleh John Bollinger, seorang Analis Teknikal keturunan Yahudi.
Beberapa Indikator lain yang biasa digunakan dalam MetaTrader4 :
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
1. Price Momentum Indicator (Oscillator) : Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah.
2. Trend Following Indicator : Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
3. Volatility Indicator : Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan terendah.
Nama indikator teknikal juga banyak yang sama dengan nama penemunya. Sebagai contoh indikator bernama Bollinger Bands, diciptakan oleh John Bollinger, seorang Analis Teknikal keturunan Yahudi.
Beberapa Indikator lain yang biasa digunakan dalam MetaTrader4 :
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Jumat, April 23, 2010
Ichimoku Kinko Hyo
Indikator teknis Ichimoku Kinko Hyo dimaksudkan untuk menentukan tren pasar, dukungan dan tingkat resistensi dan generasi sinyal membeli dan menjual. Ini karya yang terbaik di grafik mingguan dan harian.
Empat bingkai waktu panjang yang berbeda digunakan untuk mendefinisikan pengaturan dimensi. Harga garis terpisah, penyusunan indikator ini didasarkan pada kesenjangan waktu:
menunjukkan Tenkan-sen harga rata-rata untuk periode pertama, terdeteksi sebagai jumlah dari maksimum dan minimum periode ini dibagi menjadi dua;
Kijun-sen menunjukkan harga rata-rata untuk periode kedua;
Senku Span A menunjukkan tengah jarak antara dua garis sebelumnya bergerak maju dalam panjang jangka waktu kedua;
Senkou Span B menunjukkan harga rata-rata periode ketiga bergerak maju dalam ukuran periode kedua kalinya.
Chinku Span menunjukkan harga penutupan bar saat ini bergerak mundur dalam ukuran periode kedua. Jarak antara garis putus-putus Senkou adalah pada tabel dengan warna lain dan disebut "awan". Jika harga ditempatkan di antara baris-baris ini pasar dianggap sebagai non-tren dan kemudian batas dukungan bentuk awan dan tingkat resistensi.
Empat bingkai waktu panjang yang berbeda digunakan untuk mendefinisikan pengaturan dimensi. Harga garis terpisah, penyusunan indikator ini didasarkan pada kesenjangan waktu:
menunjukkan Tenkan-sen harga rata-rata untuk periode pertama, terdeteksi sebagai jumlah dari maksimum dan minimum periode ini dibagi menjadi dua;
Kijun-sen menunjukkan harga rata-rata untuk periode kedua;
Senku Span A menunjukkan tengah jarak antara dua garis sebelumnya bergerak maju dalam panjang jangka waktu kedua;
Senkou Span B menunjukkan harga rata-rata periode ketiga bergerak maju dalam ukuran periode kedua kalinya.
Chinku Span menunjukkan harga penutupan bar saat ini bergerak mundur dalam ukuran periode kedua. Jarak antara garis putus-putus Senkou adalah pada tabel dengan warna lain dan disebut "awan". Jika harga ditempatkan di antara baris-baris ini pasar dianggap sebagai non-tren dan kemudian batas dukungan bentuk awan dan tingkat resistensi.
Jika harga berada di atas awan maka garis atasnya menjadi tingkat dukungan baris pertama dan kedua tingkat dukungan kedua;
Jika harga berada di bawah awan lalu menuruni garis menjadi tingkat tahanan yang pertama, dan garis atas yang kedua;
Jika Chinkou Span melintasi chart harga dari bawah ke atas, itu adalah sinyal untuk pembelian. Jika dari sinyal atas ke bawah untuk menjual.
Kijun-sen digunakan sebagai gerakan rasio pasar. Jika harga lebih tinggi dari Kijun-sen kemudian harga mungkin akan terus meningkat. Ketika harga melintasi garis, kemudian membalikkan kecenderungan sangat mungkin terjadi. Cara lain untuk menggunakan Kijun-sen adalah memberikan sinyal. Sinyal untuk pembelian dihasilkan ketika baris Tenkan-sen-sen Kijun memotong dari bawah ke atas. Dari atas ke bawah sinyal untuk menjual. Tenkan-sen digunakan sebagai indikator tren pasar. Jika garis ini naik atau turun ada tren. Bila pasar horizontal masuk kanal.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Momentum
- Oscillator MA
Average Directional Movement Index - ADX
Rata-rata Indeks Teknis Gerakan Directional Indikator (ADX) membantu untuk menentukan apakah ada kecenderungan harga. Itu dikembangkan dan dijelaskan secara rinci oleh Welles Wilder dalam bukunya "New konsep dalam sistem perdagangan teknis".
Metode trading yang paling sederhana berdasarkan sistem gerakan arah menyiratkan perbandingan dua arah indikator: 14-periode + DI satu dan periode-14-DI. Untuk melakukan hal ini, baik meletakkan salah satu indikator grafik satu di atas yang lain, atau + DI dikurangi dari-DI. W. Wilder merekomendasikan membeli ketika + DI lebih tinggi dari-DI, dan menjual ketika + DI tenggelam lebih rendah dari-DI.
Untuk aturan sederhana ini komersial Wilder Wells menambahkan "sebuah aturan titik-titik ekstrem". Hal ini digunakan untuk menghilangkan sinyal palsu dan mengurangi jumlah transaksi. Menurut prinsip titik ekstrem, "titik ekstrem" adalah titik ketika + DI dan-DI salib satu sama lain. Jika + DI meningkatkan lebih tinggi dari-DI, titik ini akan menjadi harga maksimum hari ketika mereka salib. Jika + DI lebih rendah dari-DI, titik ini akan menjadi harga minimum hari mereka salib.
Titik ekstrem digunakan kemudian sebagai pasar entry level. Dengan demikian, setelah sinyal untuk membeli (+ DI lebih tinggi dari-DI) orang harus menunggu sampai harga telah melampaui titik ekstrem, dan baru kemudian membeli. Namun, jika harga gagal untuk melebihi tingkat titik ekstrem, orang harus mempertahankan posisi pendek.
Perhitungan
ADX = SUM [(+ DI-(-DI ))/(+ DI + (-DI)), N] / N
Mana:
N - jumlah periode yang digunakan dalam perhitungan.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Metode trading yang paling sederhana berdasarkan sistem gerakan arah menyiratkan perbandingan dua arah indikator: 14-periode + DI satu dan periode-14-DI. Untuk melakukan hal ini, baik meletakkan salah satu indikator grafik satu di atas yang lain, atau + DI dikurangi dari-DI. W. Wilder merekomendasikan membeli ketika + DI lebih tinggi dari-DI, dan menjual ketika + DI tenggelam lebih rendah dari-DI.
Untuk aturan sederhana ini komersial Wilder Wells menambahkan "sebuah aturan titik-titik ekstrem". Hal ini digunakan untuk menghilangkan sinyal palsu dan mengurangi jumlah transaksi. Menurut prinsip titik ekstrem, "titik ekstrem" adalah titik ketika + DI dan-DI salib satu sama lain. Jika + DI meningkatkan lebih tinggi dari-DI, titik ini akan menjadi harga maksimum hari ketika mereka salib. Jika + DI lebih rendah dari-DI, titik ini akan menjadi harga minimum hari mereka salib.
Titik ekstrem digunakan kemudian sebagai pasar entry level. Dengan demikian, setelah sinyal untuk membeli (+ DI lebih tinggi dari-DI) orang harus menunggu sampai harga telah melampaui titik ekstrem, dan baru kemudian membeli. Namun, jika harga gagal untuk melebihi tingkat titik ekstrem, orang harus mempertahankan posisi pendek.
Perhitungan
ADX = SUM [(+ DI-(-DI ))/(+ DI + (-DI)), N] / N
Mana:
N - jumlah periode yang digunakan dalam perhitungan.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Bollinger Bands - BB
Bolinger Band, BB, mirip dengan Amplop. Ada perbedaan di antara mereka: batas-batas amplop di atas dan di bawah kurva bergerak rata-rata di, tetap dimasukkan ke dalam jarak persentase, namun batas-batas band Bollinger dibangun berdasarkan jarak yang sama dengan kuantitas tertentu standar perbedaan. Nilai perbedaan standar tergantung pada volatilitas, sehingga band kontrol lebar mereka: itu meningkat, ketika pasar tidak stabil, dan menurun pada periode yang stabil.
Bollinger Bands biasanya diambil pada grafik harga, tetapi mereka dapat ditarik pada grafik indikator juga. Seperti dalam kasus dengan bergerak amplop rata-rata, interpretasi dari band Bollinger didasarkan pada kenyataan bahwa harga biasanya tinggal dalam kisaran batas atas dan bawah band.
Keganjilan dari Bollinger Bands adalah lebar variabel mereka dikondisikan oleh volatilitas harga. Dalam periode perubahan harga yang cukup besar (volatilitas yang tinggi yaitu) band memperluas memberikan ruang bagi harga. Dalam periode stagnasi (volatilitas yang rendah yaitu) band bertemu, menjaga harga dalam batas-batas.
Kekhususan band Bollinger:
1. Mendadak perubahan harga biasanya terjadi setelah stagnasi band ini menunjukkan penurunan volatilitas.
2. Jika harga melampaui batas-batas band, maka trend saat ini akan terus berlanjut.
3. Jika setelah puncak dan rongga di luar band, puncak dan rongga di dalam band mengikuti, maka kemungkinan membalikkan tren.
4. gerakan Harga mulai dari salah satu batas band biasanya mencapai terikat sebaliknya. Observasi terakhir adalah berguna untuk peramalan target harga.
pengamatan Terakhir sangat berguna untuk peramalan harga target.
Bollinger Bands biasanya diambil pada grafik harga, tetapi mereka dapat ditarik pada grafik indikator juga. Seperti dalam kasus dengan bergerak amplop rata-rata, interpretasi dari band Bollinger didasarkan pada kenyataan bahwa harga biasanya tinggal dalam kisaran batas atas dan bawah band.
Keganjilan dari Bollinger Bands adalah lebar variabel mereka dikondisikan oleh volatilitas harga. Dalam periode perubahan harga yang cukup besar (volatilitas yang tinggi yaitu) band memperluas memberikan ruang bagi harga. Dalam periode stagnasi (volatilitas yang rendah yaitu) band bertemu, menjaga harga dalam batas-batas.
Kekhususan band Bollinger:
1. Mendadak perubahan harga biasanya terjadi setelah stagnasi band ini menunjukkan penurunan volatilitas.
2. Jika harga melampaui batas-batas band, maka trend saat ini akan terus berlanjut.
3. Jika setelah puncak dan rongga di luar band, puncak dan rongga di dalam band mengikuti, maka kemungkinan membalikkan tren.
4. gerakan Harga mulai dari salah satu batas band biasanya mencapai terikat sebaliknya. Observasi terakhir adalah berguna untuk peramalan target harga.
pengamatan Terakhir sangat berguna untuk peramalan harga target.
Perhitungan
Bollinger band yang dibentuk oleh tiga baris. Garis tengah (ML) adalah Moving Average biasa.
ML = SUM [CLOSE, N] / N
Baris teratas, TL, adalah sama dengan garis tengah sejumlah standar deviasi (D) lebih tinggi daripada ML.
TL = ML + (D * StdDev)
Intinya (BL) adalah garis tengah bergeser turun dengan jumlah yang sama standar deviasi.
BL = ML - (D * StdDev)
Mana:
N - adalah jumlah waktu yang digunakan dalam perhitungan;
SMA - Simple Moving Average;
StdDev - berarti Standard Deviation.
StdDev = SQRT (SUM [(TUTUP - SMA (CLOSE, N)) ^ 2, N] / N)
Dianjurkan untuk menggunakan periode 20-Simple Moving Average sebagai garis tengah, dan plot garis atas dan bawah dua standar deviasi jauh dari itu. Selain itu, bergerak rata-rata kurang dari 10 periode adalah efek kecil.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Fractals
Semua pasar ditandai oleh stabilitas harga selama periode waktu yang lama dan hanya kadang-kadang (15-30% dari waktu) perubahan tren 'dapat terjadi. Periode yang paling menguntungkan adalah ketika harga di pasar berubah sesuai dengan tren yang pasti.
Fraktal - salah satu indikator lima Bill William yang memungkinkan untuk mendeteksi bawah atau atas. Teknis penentuan fraktal ke atas rentang minimum adalah 5 bar berurutan di mana dua bar dengan maksimal lebih rendah ditempatkan sebelum dan setelah maksimum tertinggi. konfigurasi Bertentangan (kisaran lima bar di mana dua bar dengan minimum yang lebih tinggi sebelum dan setelah minimum terendah) adalah fraktal ke bawah. Pada bagan Fraktal memiliki nilai tinggi dan rendah, mereka ditunjukkan oleh panah bawah dan atas.
Fraktal - salah satu indikator lima Bill William yang memungkinkan untuk mendeteksi bawah atau atas. Teknis penentuan fraktal ke atas rentang minimum adalah 5 bar berurutan di mana dua bar dengan maksimal lebih rendah ditempatkan sebelum dan setelah maksimum tertinggi. konfigurasi Bertentangan (kisaran lima bar di mana dua bar dengan minimum yang lebih tinggi sebelum dan setelah minimum terendah) adalah fraktal ke bawah. Pada bagan Fraktal memiliki nilai tinggi dan rendah, mereka ditunjukkan oleh panah bawah dan atas.
Fraktal sinyal indikator teknis harus disaring oleh indikator Alligator teknis. Dengan kata lain, Anda tidak perlu membeli jika Fractal lebih rendah daripada gigi Aligator ', dan Anda tidak perlu menjual jika fraktal di atas gigi Alligator's. Setelah sinyal Fraktal dibentuk dan memiliki kekuatan, yang dikonfirmasi oleh posisi di luar mulut Alligator, itu tetap sebagai sinyal sampai menderita atau sampai sinyal fraktal baru muncul.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Commodity Channel Index - CCI
Teknis indikator yang mengukur penyimpangan harga instrumen dari harga rata-rata disebut Komoditi Channel Index, CCI. Harga curam jika nilai indikator adalah tinggi, dan sebaliknya, jika indeks memiliki tingkat rendah, maka harga understated. Komoditi Indeks Channel dapat diterapkan tidak hanya untuk barang, tapi juga dengan instrumen keuangan.
Komoditi Indeks Channel dapat digunakan dalam dua cara:
1. Divergence pencarian
Komoditi Indeks Channel tidak bisa lebih tinggi dari maksimum sebelumnya, jadi ketika harga maksimal baru tercapai, perbedaan muncul. Ada sering koreksi harga setelah itu.
2. Indikator oversold / overbought
Komoditi Channel Indeks terjadi fluktuasi antara 100 dan -100. Ketika indikator tingkat lebih tinggi dari 100, ini menunjukkan kondisi overbought (kemungkinan resesi) dan ketika nilai lebih rendah dari -100 itu menunjukkan kondisi yang oversold (kemungkinan pemberontakan).
Penghitungan
Untuk menemukan Harga Khas. Anda perlu menambahkan TINGGI, yang RENDAH, dan harga CLOSE setiap batang dan kemudian bagi hasilnya dengan 3.
TP = (+ RENDAH TINGGI + CLOSE) / 3.
Untuk menghitung n Simple Moving Average periode-harga biasa.
SMA (TP, N) SUM TP [=,] N / N
Untuk mengurangkan menerima SMA (TP, N) dari Harga Dasar.
D = TP - SMA (TP, N)
Untuk menghitung n Simple Moving Average periode-nilai D absolut.
SMA (D, N) = SUM [D,] N / N
Untuk kalikan diterima SMA (D, N) dengan 0.015.
M = SMA (D, N) * 0.015
Untuk membagi M oleh D
CCI = M / D
Dimana:
SMA - Simple Moving Average;
N - jumlah periode, digunakan untuk perhitungan.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Moving Average - MA
Moving Average Indicator Teknis tertentu nilai harga rata-rata untuk jangka waktu tertentu. Ketika satu menghitung rata-rata bergerak, salah satu yang membuat harga rata-rata selama periode ini. Karena perubahan harga, rata-rata bergerak baik meningkat, atau berkurang.
Ada empat jenis moving average: Simple (juga disebut sebagai aritmatika), eksponensial, merapikan dan Linear tertimbang. Dengan bantuan Bergerak rata-rata data sekuensial disetel dapat dihitung, termasuk pembukaan dan harga penutupan, harga tertinggi dan terendah, volume perdagangan atau indikator lain. Hal ini sering terjadi ketika rata-rata bergerak ganda digunakan.
Satu-satunya di mana rata-rata bergerak dari berbagai jenis berbeda jauh dari satu sama lain, adalah ketika koefisien berat, yang ditetapkan pada data terakhir, berbeda. Dalam hal kita berbicara dari rata-rata bergerak sederhana, semua harga pada jangka waktu pertanyaan, sama nilai. Eksponensial dan Linear tertimbang Moving Averages memberikan nilai lebih pada harga terbaru.
Cara paling umum untuk menafsirkan harga rata-rata bergerak adalah untuk membandingkan dinamika untuk tindakan harga. Ketika harga instrumen naik di atas rata-rata bergerak, sinyal beli muncul, jika harga turun di bawah rata-rata bergerak, apa yang kita miliki adalah sinyal jual.
Sistem perdagangan ini, yang didasarkan pada rata-rata bergerak, tidak dirancang untuk memberikan hak masuk ke pasar di titik terendah, dan kanan keluar pada puncak. Hal ini memungkinkan untuk bertindak sesuai dengan tren berikut: beli segera setelah harga mencapai bagian bawah, dan untuk menjual segera setelah harga telah mencapai puncak mereka.
Pindah rata-rata juga dapat diterapkan untuk indikator. Itulah dimana interpretasi indikator bergerak rata-rata adalah sama dengan penafsiran harga bergerak rata-rata: bila indikator naik di atas rata-rata bergerak, itu berarti bahwa gerakan indikator mendaki kemungkinan akan berlanjut: bila indikator turun di bawah rata-rata bergerak, ini berarti bahwa kemungkinan besar akan terus ke bawah.
Ada empat jenis moving average: Simple (juga disebut sebagai aritmatika), eksponensial, merapikan dan Linear tertimbang. Dengan bantuan Bergerak rata-rata data sekuensial disetel dapat dihitung, termasuk pembukaan dan harga penutupan, harga tertinggi dan terendah, volume perdagangan atau indikator lain. Hal ini sering terjadi ketika rata-rata bergerak ganda digunakan.
Satu-satunya di mana rata-rata bergerak dari berbagai jenis berbeda jauh dari satu sama lain, adalah ketika koefisien berat, yang ditetapkan pada data terakhir, berbeda. Dalam hal kita berbicara dari rata-rata bergerak sederhana, semua harga pada jangka waktu pertanyaan, sama nilai. Eksponensial dan Linear tertimbang Moving Averages memberikan nilai lebih pada harga terbaru.
Cara paling umum untuk menafsirkan harga rata-rata bergerak adalah untuk membandingkan dinamika untuk tindakan harga. Ketika harga instrumen naik di atas rata-rata bergerak, sinyal beli muncul, jika harga turun di bawah rata-rata bergerak, apa yang kita miliki adalah sinyal jual.
Sistem perdagangan ini, yang didasarkan pada rata-rata bergerak, tidak dirancang untuk memberikan hak masuk ke pasar di titik terendah, dan kanan keluar pada puncak. Hal ini memungkinkan untuk bertindak sesuai dengan tren berikut: beli segera setelah harga mencapai bagian bawah, dan untuk menjual segera setelah harga telah mencapai puncak mereka.
Pindah rata-rata juga dapat diterapkan untuk indikator. Itulah dimana interpretasi indikator bergerak rata-rata adalah sama dengan penafsiran harga bergerak rata-rata: bila indikator naik di atas rata-rata bergerak, itu berarti bahwa gerakan indikator mendaki kemungkinan akan berlanjut: bila indikator turun di bawah rata-rata bergerak, ini berarti bahwa kemungkinan besar akan terus ke bawah.
Berikut adalah jenis bergerak rata-rata pada tabel:
Simple Moving Average (SMA)
Eksponensial Moving Average (EMA)
Merapikan Moving Average (SMMA)
Moving Average Linear tertimbang (LWMA)
Penghitungan
Simple Moving Average (SMA)
Sederhana, dengan kata lain, rata-rata bergerak aritmatika dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan instrumen selama beberapa periode tertentu tunggal (misalnya, 12 jam). Nilai ini kemudian dibagi dengan jumlah periode tersebut.
SMA = SUM (CLOSE, N) / N
Dimana:
N - adalah jumlah periode perhitungan.
Eksponensial Moving Average (EMA)
Rata-rata bergerak eksponensial merapikan dihitung dengan menambahkan rata-rata bergerak dari bagian tertentu dari harga penutupan saat ini dengan nilai sebelumnya. Dengan rata-rata eksponensial bergerak merapikan, harga terakhir adalah nilai lebih. P-persen rata-rata bergerak eksponensial akan terlihat seperti:
EMA = (CLOSE (i) * P) + (EMA (i-1) * (100-P))
Dimana:
CLOSE (i) - harga penutupan periode berjalan;
EMA (i-1) - secara eksponensial Moving Average penutupan periode sebelumnya;
P - persentase menggunakan nilai harga.
Merapikan Moving Average (SMMA)
Nilai pertama dari rata-rata bergerak merapikan dihitung sebagai rata-rata bergerak sederhana (SMA):
SUM1 = SUM (CLOSE, N)
SMMA1 = SUM1 / N
Yang kedua dan berhasil bergerak rata-rata yang dihitung dengan rumus ini:
SMMA (i) = (SUM1-SMMA1 + CLOSE (i)) / N
Dimana:
SUM1 - adalah jumlah total harga penutupan untuk periode N;
SMMA1 - adalah rata-rata bergerak merapikan dari bar pertama;
SMMA (i) - adalah rata-rata bergerak merapikan dari bar saat ini (kecuali untuk yang pertama);
CLOSE (i) - adalah harga penutupan saat ini;
N - adalah periode smoothing.
Moving Average Linear tertimbang (LWMA)
Dalam hal rata-rata bergerak tertimbang, data terbaru adalah nilai lebih dari data awal lagi. Rata-rata bergerak tertimbang dihitung dengan mengalikan masing-masing dari harga penutupan dalam seri dipertimbangkan, dengan koefisien berat tertentu.
LWMA = SUM (Tutup (i) * i, N) / SUM (i, N)
Dimana:
SUM (i, N) - adalah jumlah total koefisien berat.
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Momentum
Sebuah Indikator yang mengukur jumlah perubahan harga instrumen keuangan untuk suatu periode tertentu disebut Momentum Indicator Teknis. Ada dua metode utama dari penggunaan indikator Momentum:
Sebuah Indikator yang mengukur jumlah perubahan harga instrumen keuangan untuk suatu periode tertentu disebut Momentum Indicator Teknis. Ada dua metode utama dari penggunaan indikator Momentum:
Sebagai osilator mengikuti tren, mirip dengan Moving Average Convergence / Divergence MACD. Sebuah sinyal membeli terjadi ketika bentuk-bentuk melalui indikator Momentum dan mulai pertumbuhannya; sinyal membeli terjadi ketika indikator Momentum mencapai puncaknya dan berbalik ke bawah. Untuk perhitungan lebih tepat indikator yang sebaliknya rata-rata pendek bergerak digunakan.
Kelanjutan dari kecenderungan saat ini ditentukan jika indikator Momentum telah baik sangat tinggi atau sangat rendah nilai. Jika indikator mencapai nilai tinggi dan kemudian ternyata harga turun lebih lanjut pertumbuhan yang diharapkan. Tapi, dalam hal apapun, jangan terburu-buru untuk membuka (menutup) posisi sampai harga membuktikan sinyal indikator itu.
Sebagai indikator pinjaman. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa tahap akhir uptrend biasanya disertai dengan kenaikan harga yang tinggi (karena semua orang percaya di dalamnya lanjutan) dan penyelesaian pasar bullish oleh jatuhnya harga cepat (karena semua orang mencoba untuk meninggalkan pasar).
Bila pasar ditutup ke atas disertai dengan istirahat cepat indikator Momentum. Kemudian indikator mulai turun sementara harga terus naik dan bergerak horizontal. Di bawah pasar Momentum tiba-tiba jatuh dan kemudian muncul jauh sebelum harga mulai bangkit. Dalam kedua kasus terjadi perbedaan antara indikator dan harga.
Sebuah Indikator yang mengukur jumlah perubahan harga instrumen keuangan untuk suatu periode tertentu disebut Momentum Indicator Teknis. Ada dua metode utama dari penggunaan indikator Momentum:
Sebagai osilator mengikuti tren, mirip dengan Moving Average Convergence / Divergence MACD. Sebuah sinyal membeli terjadi ketika bentuk-bentuk melalui indikator Momentum dan mulai pertumbuhannya; sinyal membeli terjadi ketika indikator Momentum mencapai puncaknya dan berbalik ke bawah. Untuk perhitungan lebih tepat indikator yang sebaliknya rata-rata pendek bergerak digunakan.
Kelanjutan dari kecenderungan saat ini ditentukan jika indikator Momentum telah baik sangat tinggi atau sangat rendah nilai. Jika indikator mencapai nilai tinggi dan kemudian ternyata harga turun lebih lanjut pertumbuhan yang diharapkan. Tapi, dalam hal apapun, jangan terburu-buru untuk membuka (menutup) posisi sampai harga membuktikan sinyal indikator itu.
Sebagai indikator pinjaman. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa tahap akhir uptrend biasanya disertai dengan kenaikan harga yang tinggi (karena semua orang percaya di dalamnya lanjutan) dan penyelesaian pasar bullish oleh jatuhnya harga cepat (karena semua orang mencoba untuk meninggalkan pasar).
Bila pasar ditutup ke atas disertai dengan istirahat cepat indikator Momentum. Kemudian indikator mulai turun sementara harga terus naik dan bergerak horizontal. Di bawah pasar Momentum tiba-tiba jatuh dan kemudian muncul jauh sebelum harga mulai bangkit. Dalam kedua kasus terjadi perbedaan antara indikator dan harga.
Penghitungan
Momentum dihitung sebagai rasio harga hari ini harga beberapa (N) periode yang lalu.
MOMENTUM = CLOSE (i) / CLOSE (i-N) * 100
Mana:
CLOSE (i) - adalah harga penutupan bar saat ini;
CLOSE (iN) - adalah bar penutupan harga N periode yang lalu.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Oscillator MA
Moving Average Convergence/Divergence - MACD
Moving Average Convergence / Divergence berikutnya dinamis mengikuti tren indikator. Ini mengindikasikan korelasi antara dua harga rata-rata bergerak.
The Moving Average Convergence / Divergence Indikator teknis adalah perbedaan antara 26-periode dan 12 periode Eksponensial Moving Average (EMA). Untuk jelas menunjukkan membeli / menjual kesempatan, yang disebut garis sinyal (9-periode `indikator rata-rata bergerak) diplot pada grafik MACD.
MACD membuktikan paling efektif lebar-ayun di pasar perdagangan. Ada tiga cara populer untuk menggunakan Moving Average Convergence / Divergence: crossover, overbought / oversold kondisi, dan divergensi.
Penyilangan / Crossover
MACD dasar aturan perdagangan adalah menjual ketika MACD jatuh di bawah garis sinyal. Demikian pula, sebuah sinyal buy terjadi ketika Moving Average Convergence / Divergence nya naik di atas garis sinyal. Hal ini juga populer untuk membeli / menjual ketika MACD berjalan di atas / di bawah nol.
Kondisi Jenuh Beli- Jenuh Jual (Overbought - Oversold)
MACD juga berguna sebagai overbought / oversold indicator. Ketika rata-rata bergerak yang lebih pendek menarik diri secara dramatis dari rata-rata bergerak yang lebih panjang (yaitu, MACD naik), kemungkinan bahwa harga keamanan overextending dan akan segera kembali ke tingkat yang lebih realistis.
Divergence / Penyimpangan
Indikasi bahwa mengakhiri tren saat ini mungkin dekat terjadi ketika MACD menyimpang dari keamanan. Sebuah penyimpangan bullish terjadi ketika Moving Average Convergence / Divergence indikator membuat tertinggi baru sedangkan harga gagal mencapai ketinggian baru. Sebuah penyimpangan bearish terjadi ketika MACD sedang membuat rendah baru sementara gagal mencapai harga terendah baru. Kedua perbedaan ini yang paling signifikan terjadi pada saat mereka relatif overbought / oversold level.
Perhitungan
MACD = EMA (CLOSE, 12)-EMA (CLOSE, 26)
SIGNAL = SMA (MACD, 9)
Mana:
EMA - yang eksponensial Moving Average;
SMA - di Simple Moving Average;
SIGNAL - garis sinyal dari indikator.
- Moving Average (MA)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
The Moving Average Convergence / Divergence Indikator teknis adalah perbedaan antara 26-periode dan 12 periode Eksponensial Moving Average (EMA). Untuk jelas menunjukkan membeli / menjual kesempatan, yang disebut garis sinyal (9-periode `indikator rata-rata bergerak) diplot pada grafik MACD.
MACD membuktikan paling efektif lebar-ayun di pasar perdagangan. Ada tiga cara populer untuk menggunakan Moving Average Convergence / Divergence: crossover, overbought / oversold kondisi, dan divergensi.
Penyilangan / Crossover
MACD dasar aturan perdagangan adalah menjual ketika MACD jatuh di bawah garis sinyal. Demikian pula, sebuah sinyal buy terjadi ketika Moving Average Convergence / Divergence nya naik di atas garis sinyal. Hal ini juga populer untuk membeli / menjual ketika MACD berjalan di atas / di bawah nol.
Kondisi Jenuh Beli- Jenuh Jual (Overbought - Oversold)
MACD juga berguna sebagai overbought / oversold indicator. Ketika rata-rata bergerak yang lebih pendek menarik diri secara dramatis dari rata-rata bergerak yang lebih panjang (yaitu, MACD naik), kemungkinan bahwa harga keamanan overextending dan akan segera kembali ke tingkat yang lebih realistis.
Divergence / Penyimpangan
Indikasi bahwa mengakhiri tren saat ini mungkin dekat terjadi ketika MACD menyimpang dari keamanan. Sebuah penyimpangan bullish terjadi ketika Moving Average Convergence / Divergence indikator membuat tertinggi baru sedangkan harga gagal mencapai ketinggian baru. Sebuah penyimpangan bearish terjadi ketika MACD sedang membuat rendah baru sementara gagal mencapai harga terendah baru. Kedua perbedaan ini yang paling signifikan terjadi pada saat mereka relatif overbought / oversold level.
Perhitungan
MACD dihitung dengan mengurangi nilai suatu periode 26-rata-rata bergerak eksponensial dari periode 12-rata-rata bergerak eksponensial. A 9-periode dotted rata-rata bergerak sederhana dari MACD (garis sinyal) kemudian diplot di atas MACD.
MACD = EMA (CLOSE, 12)-EMA (CLOSE, 26)
SIGNAL = SMA (MACD, 9)
Mana:
EMA - yang eksponensial Moving Average;
SMA - di Simple Moving Average;
SIGNAL - garis sinyal dari indikator.
- Moving Average (MA)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Moving Average of Oscillator - OsMA
Rata-rata Bergerak Oscillator adalah perbedaan antara osilator dan osilator smoothing. Dalam kasus ini, Moving Average Convergence / Divergence garis dasar digunakan sebagai osilator, dan garis sinyal digunakan sebagai smoothing.
Penghitungan:
Moving Average of Oscillator - OsMA = MACD -SIGNAL
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
Parabolic SAR
Parabolic SAR Teknis Indikator dikembangkan untuk menganalisis tren pasar. Indikator dibangun pada grafik harga. Indikator ini mirip dengan Moving Average Indicator Teknis dengan satu-satunya perbedaan yang Parabolic SAR bergerak dengan percepatan yang lebih tinggi dan dapat mengubah posisinya dari segi harga. Indikator ditempatkan di bawah harga di pasar bull (Up Trend), dan ditempatkan di atas harga di pasar bearish (Trend Down).
Jika harga melintasi garis Parabolic SAR, indikator berbalik, dan nilai berikutnya ditempatkan berlawanan harga. Ketika indikator berbalik, maksimum atau harga minimum dianggap sebagai titik awal untuk periode sebelumnya. Indikator gilirannya merupakan sinyal yang baik tren selesai (tahap koreksi atau flat), atau akan berubah.
Parabolic SAR poin menentukan pasar keluar. posisi panjang harus ditutup ketika harga turun di bawah garis SAR, posisi pendek harus ditutup ketika harga naik di atas garis SAR. Indikator ini sering digunakan sebagai garis trailing stop.
Jika posisi terbuka panjang garis Parabolic SAR akan naik, terlepas dari apa mengambil arah harga. Panjang pergerakan garis SAR tergantung pada skala pergerakan harga.
Jika harga melintasi garis Parabolic SAR, indikator berbalik, dan nilai berikutnya ditempatkan berlawanan harga. Ketika indikator berbalik, maksimum atau harga minimum dianggap sebagai titik awal untuk periode sebelumnya. Indikator gilirannya merupakan sinyal yang baik tren selesai (tahap koreksi atau flat), atau akan berubah.
Parabolic SAR poin menentukan pasar keluar. posisi panjang harus ditutup ketika harga turun di bawah garis SAR, posisi pendek harus ditutup ketika harga naik di atas garis SAR. Indikator ini sering digunakan sebagai garis trailing stop.
Jika posisi terbuka panjang garis Parabolic SAR akan naik, terlepas dari apa mengambil arah harga. Panjang pergerakan garis SAR tergantung pada skala pergerakan harga.
Penghitungan SAR
SAR (i) = SAR (i-1) + PERCEPATAN * (EPRICE (i-1)-SAR (i-1))
Ket:
SAR (i-1) - adalah nilai indikator pada bar sebelumnya;
PERCEPATAN - adalah faktor akselerasi;
EPRICE (i-1) - adalah tertinggi (terendah) harga untuk periode sebelumnya (EPRICE = HIGH untuk posisi lama dan EPRICE = LOW untuk posisi pendek).
Nilai indikator meningkat apabila harga bar saat ini lebih tinggi dari sebelumnya bullish dan sebaliknya. Faktor akselerasi (PERCEPATAN) akan ganda pada waktu yang sama, yang akan menyebabkan Parabolic SAR dan harga yang akan datang bersama-sama. Dengan kata lain, semakin cepat tumbuh harga atau tenggelam, semakin cepat indikator mendekati harga.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Kamis, April 22, 2010
Relative Strength Index - RSI
Indeks Kekuatan Relatif Teknis Indikator (RSI) merupakan grafik harga-berikut ini yang berkisar dari 0 sampai 100. RSI telah dibuat oleh Wilder, ia dianjurkan untuk menggunakan RSI 14-hari. Seiring dengan berjalannya waktu hari 9 dan 25-hari indikator Indeks Kekuatan Relatif juga mendapatkan popularitas. Salah satu metode populer analisis RSI adalah untuk mencari perbedaan yang membentuk harga tinggi baru dan RSI gagal untuk melebihi tinggi sebelumnya. perbedaan ini merupakan indikasi dari pembalikan segera. Jika Indeks Kekuatan Relatif ternyata turun dan turun di bawah palung yang paling terbaru, itu berarti bahwa RSI telah menyelesaikan ayunan "kegagalan". Ayunan kegagalan adalah konfirmasi dari pembalikan yang akan datang.
Kekuatan Relatif berikut Indeks dibedakan:
- Tops and Bottoms ; Indeks Kekuatan Relatif biasanya terbentuk di atas 70 dan bawah 30. Mereka biasanya tops muka dan pembentukan dasar dalam grafik harga
- Chart Models ; RSI sering membentuk pola grafik seperti kepala dan bahu atau segitiga yang mungkin atau mungkin tidak terlihat pada grafik harga;
- Failure Swing ; (Support atau Resistance penetrasi atau breakouts) ini adalah di mana Indeks Kekuatan Relatif melebihi tinggi sebelumnya (puncak) atau berada di bawah titik terendah baru-baru ini (melalui);
- Support and Resistance levels ; Tingkat dukungan dan perlawanan yang lebih baik terlihat pada chatting dari Indeks Kekuatan Relatif kemudian pada harga yang chatting.
- Divergences ; Divergensi terjadi ketika harga membuat puncak baru (atau rendah) tetapi tidak dikonfirmasi oleh tinggi baru (atau rendah) dalam Indeks Kekuatan Relatif chatting. Harga biasanya yang benar dan bergerak ke arah RSI.
Perhitungan
RSI = 100 - (100 / (1 + U / D))
Mana:
U - adalah jumlah rata-rata perubahan harga positif;
D - adalah jumlah rata-rata perubahan harga negatif.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Williams' Percent Range - %R
Williams Percent Range (% R) adalah sebuah indikator teknis yang dinamis, yang menentukan apakah pasar overbought / oversold. Williams '% R sangat mirip dengan Stochastic Oscillator. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa% R memiliki skala terbalik dan Stochastic Oscillator smoothing internal.
Untuk menampilkan indikator dalam mode terbalik ini, salah satu tempat simbol minus sebelum Persen Range Williams nilai (misalnya -30%). Orang harus mengabaikan simbol minus ketika melakukan analisis.
Nilai indikator berkisar antara 80 dan 100% menunjukkan bahwa pasar oversold. Nilai indikator berkisar antara 0 dan 20% menunjukkan bahwa pasar overbought.
Seperti semua overbought / oversold indikator, yang terbaik adalah menunggu harga keamanan untuk mengubah arah sebelum menempatkan perdagangan Anda. Sebagai contoh, jika sebuah overbought / oversold indikator menunjukkan kondisi overbought, adalah bijaksana untuk menunggu harga keamanan menolak sebelum menjual keamanan.
Indikator Williams % R mempunyai kemampuan luar biasa untuk mengantisipasi pembalikan harga. Indikator hampir selalu membentuk puncak dan berubah turun beberapa hari sebelum puncak harga keamanan dan menoleh ke bawah. Demikian juga, Williams Percent Range biasanya menciptakan sebuah palung dan muncul beberapa hari sebelum harga keamanan muncul.
Untuk menampilkan indikator dalam mode terbalik ini, salah satu tempat simbol minus sebelum Persen Range Williams nilai (misalnya -30%). Orang harus mengabaikan simbol minus ketika melakukan analisis.
Nilai indikator berkisar antara 80 dan 100% menunjukkan bahwa pasar oversold. Nilai indikator berkisar antara 0 dan 20% menunjukkan bahwa pasar overbought.
Seperti semua overbought / oversold indikator, yang terbaik adalah menunggu harga keamanan untuk mengubah arah sebelum menempatkan perdagangan Anda. Sebagai contoh, jika sebuah overbought / oversold indikator menunjukkan kondisi overbought, adalah bijaksana untuk menunggu harga keamanan menolak sebelum menjual keamanan.
Indikator Williams % R mempunyai kemampuan luar biasa untuk mengantisipasi pembalikan harga. Indikator hampir selalu membentuk puncak dan berubah turun beberapa hari sebelum puncak harga keamanan dan menoleh ke bawah. Demikian juga, Williams Percent Range biasanya menciptakan sebuah palung dan muncul beberapa hari sebelum harga keamanan muncul.
Perhitungan
Berikut adalah rumus dari indicator William (% R), yang sangat mirip dengan rumus Stochastic Oscillator:
William % R = (HIGH (dalam)-CLOSE) / (HIGH (dalam)-RENDAH (dalam)) * 100
Ket:
CLOSE - adalah harga penutupan hari ini;
HIGH (dalam) - adalah yang tertinggi tinggi di atas sejumlah (n) dari periode sebelumnya;
RENDAH (dalam) - adalah terendah rendah di atas sejumlah (n) dari periode sebelumnya.
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Stochastic Oscillator
Indikator Stochastic Oscillator berguna untuk membandingkan harga penutupan saat ini dengan kisaran harga untuk jangka waktu tertentu.
Indikator diindikasikan sebagai dua baris.
- Baris utama disebut %K.
- Baris kedua, disebut %D, yaitu Moving Average dari %K.
Garis %K biasanya ditandai sebagai garis tegas dan garis% D biasanya ditampilkan sebagai grafik bertitik.
Ada beberapa cara yang paling populer untuk menafsirkan Stochastic Oscillator.
- Beli pada saat Osilator (baik %K atau %D) jatuh di bawah tingkat tertentu (sebagai aturan 20) dan kemudian naik di atas tingkat ini.
- Jual saat Osilator naik di atas tingkat tertentu (sebagai aturan 80) dan kemudian turun di bawah tingkat ini.
- Beli bila garis %K naik diatas garis %D.
- Jual jika garis %K berada di bawah garis %D.
- Monitor perbedaan. Sebagai contoh: harga membentuk serangkaian tinggi baru dan Osilator stokastik gagal mengungguli tertinggi sebelumnya.
Perhitungan
Stochastic Oscillator memiliki empat variabel:
- % K periode. Ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan dalam perhitungan Stochastic;·
- % K Perlambatan Periode. Nilai ini kontrol internal smoothing dari % K. Nilai 1 adalah dianggap sebagai puasa Stochastic; nilai 3 dianggap lambat Stochastic;
- % D periodenya adalah jumlah periode waktu yang digunakan saat menghitung rata-rata bergerak dari % K;
- % D metode. Metode (yaitu, eksponensial, simple, merapikan, atau tertimbang) yang digunakan untuk menghitung % D.
Rumus untuk % K adalah: % K = (CLOSE-RENDAH (% K)) / (HIGH (% K)-RENDAH (% K)) * 100
Keterangan:
CLOSE - adalah harga penutupan hari ini;
RENDAH (% K) - adalah rendah terendah dalam % K periode;
HIGH (% K) - adalah tinggi tertinggi dalam % K periode.
% D bergerak rata-rata dihitung dengan rumus: % D = SMA (% K, N)
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Average Directional Movement Index - ADX
- Parabolic SAR
– Bollinger Bands
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
- Fractal
- Williams Percent Range (% R)
- Ichimoku Kinko Hyo
- Momentum
- Oscillator MA
Kamis, Maret 25, 2010
Analisa Chart
Secara garis besar, teknik analisa dalam forex trading dibagi menjadi dua bagian, yaitu;
· Analisa Teknikal
· Analisa Fundamental
Konsep analisa forex dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
· Analisa Teknikal
· Analisa Fundamental
Konsep analisa forex dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
Tweezer Tops and Bottoms
Tweezer Top adalah pola pembalikan bearish dilihat dari puncak sebuah uptrend dan Tweezer Bottom adalah pola pembalikan bullish terlihat di bagian bawah downtrend.
Pada Chart terliha pada Gambar berikut:
Artikel Lain:
* Bullish Engulfing Pattern
* Bearish Engulfing Pattern
* Dark Cloud Cover
* Doji
* Dragonfly Doji
* Evening Star
* Hammer
* Hanging Man
* Harami
* Inverted Hammer
* Morning Star
* Piercing Pattern
* Shooting Star
* GAP
Langganan:
Postingan (Atom)